Thermocouple dan RTDmerupakan alat yang digunakan untuk mengukur dan memantau suhu. Thermocouple mengukur suhu dengan dua logam yang dihubungkan, sedangkan RTD mengukur suhu dengan resistansi elektrik dari elemen sensor suhu yang berubah seiring perubahan suhu.

Kedua alat sensor ini memiliki berbagai jenis dan fungsinya masing-masing, artikel ini akan mengulas semuanya untuk Anda!

Thermocouple 

Thermocouple termasuk salah satu jenis alat sensor suhu yang paling banyak digunakan di Industri terutama di industri pengolahan makanan dan industri kimia.

Alat sensor suhu yang paling sering digunakan ini memiliki berbagai fungsi yang sangat berguna untuk berbagai aplikasi, terutama aplikasi industri. Beberapa fungsinya yaitu :

• Pengukuran suhu.

   

• Mengontrol suhu dalam proses-proses industri.

   

• Memantau suhu dalam mesin yang berpotensi membahayakan.

   

Thermocouple saat ini tersedia dengan berbagai material logam dan rentang suhu. Logam yang berbeda menghasilkan rentang suhu yang berbeda pula. Berikut adalah beberapa jenis thermocouple 

• Type E

   

Jenis ini merupakan salah satu jenis yang memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap suhu rendah. Terbuat dari logam konduktor positif Nikel-Chromium dan logam konduktor negatif constantan. Type ini memiliki rentang suhu -200˚C – 900˚C.

• Type J

   

Thermocouple type J juga memiliki sensitivitas yang tinggi terhadap suhu rendah. Tipe ini terbuat dari logam konduktor positif Iron (Besi) dan logam konduktor negatif constantan. Type ini memiliki rentang suhu 0˚C – 750˚C. 

• Type K

   

Merupakan salah satu jenis yang paling umum digunakan. Jenis ini terbuat dari logam konduktor positif Nikel-Chromium dan logam konduktor negatif Nikel-Chromium. Memiliki rentang suhu -200˚C – 1250˚C.

• Type T

   

Cocok untuk aplikasi suhu rendah hingga menengah, tipe ini terbuat dari logam konduktor positif copper (tembaga) dan logam negatif constantan. Serta memiliki rentang suhu 0˚C – 1450˚C.

• Type N

   

Cocok untuk aplikasi suhu tinggi, tipe ini terbuat dari logam konduktor positif Nicrosil dan logam konduktor negatif Nisil. Serta memiliki rentang suhu 0˚C – 1300˚C.

• Type S 

   

Cocok untuk aplikasi suhu tinggi, tipe ini terbuat dari logam konduktor positif 90% Platinum + 10% Rhodium dan logam konduktor negatif platinum. Serta memiliki rentang suhu 0˚C – 1450˚C.

• Type R

   

Cocok untuk aplikasi suhu tinggi, tipe ini terbuat dari logam konduktor positif 87% Platinum + 13% Rhodium dan logam konduktor negatif platinum. Serta memiliki rentang suhu 0˚C – 1450˚C.

• Type B

   

Cocok untuk aplikasi suhu ekstrem, tipe ini terbuat dari logam konduktor positif 70% Platinum + 30% Rhodium dan logam konduktor negatif  94% Platinum + 6% Rhodium. Serta memiliki rentang suhu 800˚C – 1700˚C.

• Type C

   

Cocok untuk aplikasi suhu ekstrem, tipe ini terbuat dari logam konduktor positif 95% Tungsten + 5% Rhenium dan logam konduktor negatif 74% Tungsten + 26% Rhenium. Serta memiliki rentang suhu 0˚C – 2320˚C.

Resistance Temperature Detector (RTD)

RTD merupakan sensor suhu yang menggunakan resistansi listrik untuk mengukur suhu. Alat ini sudah sangat dikenal karena tingkat presisinya yang sangat tinggi. Namun, jangkauan rentang suhu alat ini masih terbatas pada suhu 650˚C saja.

Dalam manufaktur, RTD berfungsi untuk mengukur suhu, baik suhu mesin, suhu udara, suhu eksternal, dan lain-lain. RTD memiliki standar yang biasa disebut dengan kelas A, Kelas B, yang ditentukan oleh Standar Internasional IEC 751. RTD juga dapat digunakan untuk pemantauan dan pengendalian suhu. RTD sudah banyak digunakan  dalam industri otomotif, tenaga surya, farmasi, kimia, dan industri lainnya seperti untuk pengolahan makanan, AC, luar angkasa, dan masih banyak lagi. Karena RTD sudah digunakan dalam berbagai kebutuhan atau aplikasi, maka RTD pun saat ini terdiri dari beberapa variasi. Beberapa variasi tersebut di antaranya yaitu:

• RTD Wire-Wound

   

RTD wire-wound atau yang merupakan tipe standar RTD ini memiliki kawat yang dililitkan  pada material kaca atau keramik lalu kemudian ditutup dengan pelindung selubung probe.

• RTD Thin Film

   

Thin Film adalah type RTD yang menggunakan lapisan tipis logam resitif yang umumnya terbuat dari platina untuk mengukur suhu. Lapisan tipis ini kemudian dilindungi dengan epoxy atau kaca sebagai segel.

• RTD Coiled

   

Coiled RTD atau RTD kawat melingkar memiliki wire-wound yang dibungkus dalam wadah keramik atau kaca yang diisi dengan bubuk non-konduktif untuk meningkatkan perpindahan panas dan meningkatkan waktu respons sensor.

• RTD PT100

   

PT menunjukkan bahwa sensor terbuat dari elemen platinum dan 100 adalah faktor resistensinya.

• RTD PT1000

   

sensor suhu yang menggunakan resistansi platinum (PT) dengan nilai resistansi 1000 ohm pada suhu 0 derajat Celsius. Sensor ini bekerja berdasarkan perubahan resistansi platinum dengan perubahan suhu. Ketika suhu naik, resistansi platinum juga meningkat, dan sebaliknya. 

• RTD Two Wire 

   

RTD Two wire atau RTD dua kawat memiliki desain yang paling sederhana karena hanya menggunakan sebuah kawat timah tunggal terhubung ke setiap ujung elemen.

• RTD Three Wire 

   

RTD Two wire atau RTD tiga kawat merupakan sensor yang paling sering digunakan dalam industri. Sensor ini memiliki desain sedikit lebih rumit dari RTD Two Wire. Yaitu, dua kabel dihubungkan ke perangkat pemantauan dan kabel ketiga dihubungkan ke elemen.

• RTD Four Wire

   

RTD Four Wire atau RTD empat kawat memiliki desain yang paling rumit diantara RTD Two Wire dan RTD Three Wire, namun menghasilkan pengukuran yang paling akurat. Arus DC disuplai melalui dua kabel, A dan C. Penurunan tegangan diukur oleh dua kabel lainnya, B dan D. 

Jadi,setiap jenis alat sensor suhu, baik thermocouple maupun RTD memiliki karakteristik dan fungsinya masing-masing.  Solusi industri terbaik seperti Gearbox, Pneumatic, Modular Belt, dan masih banyak produk industri lainnya yang tersedia di AGAF GLOBALuntuk membantu memenuhi kebutuhan industri Anda.